Minggu, 15 Juni 2014

DAJJAL











1.       DAJJAL ADALAH AJARAN PALSU
“Dajjal berasal dari kata dajala yang artinya tertutup oleh sesuatu, pembohong, penipu…”(Kutipan dari buku berjudul  “Dajjal dan Simbol Setan,”)”. Dengan pemahaman tersebut, kita harus melihat Dajjal dalam bentuk tafsiran actual, yaitu sebagai suatu ajaran palsu, gerakan manipulasi internasional untuk menghancurkan segala agama, agar orang yang beriman terperangkap kedalam jaringan konspirasi zionisme yang bersifat menyeluruh dan menyentuh seluruh kehidupan manusia “(Kutipan dari buku berjudul “ Dajjal dan Simbol Setan.”)
Tanggapan
Sebagaian besar dari ajaran islam dikonstruksikan melalui nash-nash atau keterangan tertulisdalam al-Qur’an maupun al-Hadits. Untuk memahaminya ada metode-metode tertentu yang harus dilalui seseorang, agar tidak terjebak pada makna yang keliru.
        Metode paling baku yang telah disepakati dalam kalangan ulama ialah lafadz yang ada dalam al-Qur’an maupun al-Hadits harus diarahkan pada makna dzahir yang mutabadir (arti yang paling cepat dipahami secara universal: denotative). Dalam arti seseorang tidak diperkenankan mentakwil atau mengarahkannya kepada makna kedua (majaz).Kecuali ketika terdapat dalil qath’iy( dalil yang dapat dipastikan bersumber dari syar’I, pembuat syariat) lain, yang bertentangan dengan makna dzahir nash-nash tersebut.
                Dalam kasus dajjal di atas, di mana Dajjal ditafsirkan sebagai ajaran palsu dari kaum yahudi, tentu tidak sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan oleh paraulama. Karena dalam pemahaman masyarakat umum Dajjal merupakan perwujudan laki-laki yang memiliki ciri-ciri tertentu, serta dalam nash-nash lain juga tidakditemukan kata Dajjal layakdimaknai sebagai sesuatu ajaran.
1.     

0 komentar:

Posting Komentar